Hubungan internasional adalah suatu yang selalu dilakukan oleh negara untuk menjalin kerjasama dan menjaga kepentingan serta peran mereka di era globalisasi. Dalam hubungan internasional sering terjadi perselisihan antar negara, hal ini bisa terjadi akibat dari banyaknya faktor, salah satunya dimana kepentingan suatu negara berbenturan dengan negara lain, atau sengketa wilayah.
Perselisihan di perbatasan kerap terjadi terutama pada negara yang berbatsan langsung dengan negara tetangganya, indonesia dan malaysia misalnya, dua negara tetangga ini kerap kali memiliki masalah di perbatasan kedua negara, di samping masalah-masalah lain yang juga muncul.Salah satu penyebabnya adalah kondisi militer indonesia yang memang tidak bisa di katakan maksimal, dengan kondisi alutsista yang sudah banyak berumur tua dan luas wilayah yang di jaga tentunya akan membawa banyak permasalahan yang bisa di manfaatkan oleh negara lain. Diplomasi dilakukan oelh kedua belah pihak untuk menyelesaikan berbagai masalah, tidak hanya masalah perbatasan, tetapi juga masalah lain seperti tenaga kerja dan juga perebutan budaya.Namun, untuk masalah perbatasan masih saja terus terjadi kasus-kasus yang membuat kita menjadi marah dan semakin merasa tidak di hormati. Apakah ada yang salah dari penanganan kasus tersebut?
Dalam diplomasi tentunya harus ada suatu yang di sebut penajam pisau, selain kekuatan ekonomi, ketahanan nasional dan figur pemimpin, militer berperan besar dalam suatu diplomasi, untuk itu suatu negara harus mempunyai militer yang kuat untuk mampu menjadi gigi taring dalam proses diplomasi. Bukan hanya untuk keperluan perang, militer yang kuat akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga negara serta membuat pihak lain segan untuk bermain api dengan kita. Hal ini bisa kita lihat pada masa presiden soekarno, dimana pada waktu itu dengan militer kita yang kuat, diplomasi kita dapat berjalan dengan baik, terutama menghadapi malaysia. Sehingga hasil yang di capai benar-benar sesuai harapan kita dan negara lain segan kepada kita.
Perbaikan militer indonesia saat ini patut kita dukung bersama agar militer kita menjadi kembali kuat dan mampu menjalankan tugasnya dengan maksimal.
Perselisihan di perbatasan kerap terjadi terutama pada negara yang berbatsan langsung dengan negara tetangganya, indonesia dan malaysia misalnya, dua negara tetangga ini kerap kali memiliki masalah di perbatasan kedua negara, di samping masalah-masalah lain yang juga muncul.Salah satu penyebabnya adalah kondisi militer indonesia yang memang tidak bisa di katakan maksimal, dengan kondisi alutsista yang sudah banyak berumur tua dan luas wilayah yang di jaga tentunya akan membawa banyak permasalahan yang bisa di manfaatkan oleh negara lain. Diplomasi dilakukan oelh kedua belah pihak untuk menyelesaikan berbagai masalah, tidak hanya masalah perbatasan, tetapi juga masalah lain seperti tenaga kerja dan juga perebutan budaya.Namun, untuk masalah perbatasan masih saja terus terjadi kasus-kasus yang membuat kita menjadi marah dan semakin merasa tidak di hormati. Apakah ada yang salah dari penanganan kasus tersebut?
Dalam diplomasi tentunya harus ada suatu yang di sebut penajam pisau, selain kekuatan ekonomi, ketahanan nasional dan figur pemimpin, militer berperan besar dalam suatu diplomasi, untuk itu suatu negara harus mempunyai militer yang kuat untuk mampu menjadi gigi taring dalam proses diplomasi. Bukan hanya untuk keperluan perang, militer yang kuat akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga negara serta membuat pihak lain segan untuk bermain api dengan kita. Hal ini bisa kita lihat pada masa presiden soekarno, dimana pada waktu itu dengan militer kita yang kuat, diplomasi kita dapat berjalan dengan baik, terutama menghadapi malaysia. Sehingga hasil yang di capai benar-benar sesuai harapan kita dan negara lain segan kepada kita.
Perbaikan militer indonesia saat ini patut kita dukung bersama agar militer kita menjadi kembali kuat dan mampu menjalankan tugasnya dengan maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar